quot;loading" + data:blog.mobileClass'>

Jumat, 15 September 2017

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA

SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA


Sistem peredaran darah pada manusia merupakan sistem peredaran darah tertutup karena dalam peredarannya darah selalu berada di dalam pembuluh darah.

Sistem peredaran darah pada manusia juga merupakan sistem peredaran darah ganda karena dalam satu siklus peredarannya darah melewati jantung dua kali.

Komponen Penyusun Sistem Peredaran Darah Manusia :

1. Jantung
    ¤ Fungsi : sebagai pemompa darah
    ¤ Dilindungi oleh selaput pembungkus (Perikardium)
    ¤ Terbagi menjadi 4 ruang yaitu : serambi kanan / atrium dexter,                serambi kiri (atrium sinister), bilik kanan (ventrikel dexter), dan bilik          kiri (ventrikel sinister)
   ¤ Antara serambi kiri dengan bilik kiri  terdapat 2 katup yg disebut katup    bikuspidalis
   ¤ Antara serambi kanan dengan bilik kanan terdapat 3 katup yang            disebut katup trikuspidalis
   ¤ Saat serambi berkontraksi, darah dari serambi masuk ke dalam bilik        jantung
   ¤ Tekanan darah saat serambi jantung berkontraksi disebut                    tekanan diastole
   ¤ Saat bilik berkontraksi, darah dari bilik mengalir keluar dari jantung           melalui aorta & arteri
   ¤ Tekanan darah saat bilik berkontraksi di sebut tekanan  sistole

2. Darah
    ¤ Darah tersusun dari 2 komponen utama yaitu plasma darah & sel                darah
    ¤ Plasma darah merupakan bagian darah yg berupa cairan dengan                komponen utamanya berupa air serta mengandung zat - zat terlarut          seperti:
       a.  Protein : fibrinogen (berperan dalam pembekuan darah) ,                         albumin (menjaga volume dan tekanan darah), globulin
       b. Unsur makanan : glukosa, asam amino, lemak, vitamin & mineral
       c. Gas - gas respirasi
       d. Limbah metabolisme (urea)
       e. Hormon
    ¤ Fungsi plasma darah adalah untuk transport hasil pencernaan                       makanan, hormon, zat sisa metabolisme

    ¤ Sel darah terdiri dari :
        a. Eritrosit / sel darah merah
            ♣ Karakteristik eritrosit : bentuk bikonkaf, tidak punya inti sel,                    mengandung hemoglobin
             ♣ Fungsi eritrosit : untuk transport oksigen
             ♣ Jumlah normal : berkisar 4 - 5 juta sel/ml darah

        b. Leukosit / sel darah putih
           ♣ Karakteristik : bentuk tidak  beraturan, punya inti sel
            ♣ Fungsi : untuk imunitas / melawan zat asing yg menginfeksi tubuh
            ♣ Jumlah normal : 6.000 - 9.000 sel / ml darah

        c. Trombosit / keping darah
            ♣ Karakteristik : bentuk cakram, tidak punya inti sel
            ♣ Fungsi : berperan dalam  mekanisme pembekuan darah
            ♣ Jumlah normal : 200.000 -  400.000 sel /ml darah

3. Pembuluh Darah
    ¤ Pembuluh darah terdiri dari :
 
      a.  Aorta - arteri - arteriola : pembuluh darah yang membawa             darah  meninggalkan / keluar  dari jantung

      b. Vena - venula : pembuluh darah yang membawa darah menuju ke            jantung

      c. Pembuluh kapiler : pembuluh - pembuluh kecil yang memungkinkan terjadinya pertukaran gas

Macam peredaran darah :

1. Peredaran Darah Kecil / Pulmonalis
    Alur : jantung (bilik kanan/ ventrikel dexter) → paru - paru (pulmo) →             Jantung (serambi kiri / atrium  sinister)

2. Peredaran Darah Besar / sistemik
    Alur : jantung (bilik kiri / ventrikel  sinister) → seluruh tubuh → jantung     (serambi kanan / atrium dexter)

Rabu, 31 Mei 2017

Perbedaan Tumbuhan Monokotil dengan Dikotil

PERBEDAAN TUMBUHAN MONOKOTIL DENGAN DIKOTIL


Tumbuhan Monokotil :
1. Biji berkeping satu
2. Akar serabut
3. Batang tidak berkambium
4. Tulang daun sejajar / melengkung
5. Mahkota bunga berjumlah 2 atau 3 atau kelipatannya
6. Susunan berkas pembuluh : tersebar

Tumbuhan Dikotil :
1. Biji berkeping dua
2. Akar tunggang
3. Batang berkambium
4. Tulang daun menyirip / menjari
5. Mahkota bunga berjumlah 4 atau 5 atau kelipatannya
6. Susunan berkas pembuluh : teratur



SPERMATOPHYTA

SPERMATOPHYTA


Spermatophyta sering disebut sebagai tumbuhan berbiji
Dalam sistem klasifikasi, spermatophyta termasuk di dalam kingdom Plantae

Ciri-ciri tumbuhan spermatophyta :
  1. Menghasilkan biji
  2. Mempunyai akar, batang & daun sejati (kormophyta)
  3. Mempunyai berkas pembuluh (Tracheophyta)
Berdasarkan kondisi biji, spermatophyta terbagi menjadi :

1. Gymnospermae / tumbuhan biji terbuka
  • Ciri-ciri Gymnospermae : 
(a) Biji tidak diselubungi daging buah
(b) Akar tunggang
(c) Batang berkambium
(d) Daun kecil, tebal (ada yang menyerupai jarum)
(e) Mempunyai struktur yg disebut rujung / strobilus sebagai pengganti bunga
(f) Mengalami fertilisasi / pembuahan tunggal

Tumbuhan Gymnospermae terbagi menjadi 4 kelas :
(a) Cycadinae : contohnya Cycas rumphii /pakis haji
(b) Coniferinae : contohnya Pinus merkusi / pinus & Agathis alba / damar
(c) Gynkgodinae : contohnya Gynkgo biloba
(d) Gnetinae : contohnya Gnetum gnemon / melinjo

2. Angiospermae / tumbuhan biji tertutup

Ciri-ciri tumbuhan angiospermae :
(a) Biji diselubungi daging buah
(b) Akar serabut (monokotil ), tunggang (dikotil)
(c) Batang tidak berkambium (monokotil), berkambium (dikotil)
(d) Mempunyai organ bunga
(e) Fertilisasi / pembuahan ganda

Angiospermae terbagi menjadi 2 kelas :
(a) Monocotil : contohnya padi, bambu, jahe, kelapa
(b) Dikotil : contohnya mangga, rambutan, kentang, pepaya

Jumat, 10 Maret 2017

MACAM SEL SARAF 



Berdasarkan fungsinya, sel saraf / neuron dapat dibedakan menjadi 3 :
  1.  Neuron sensorik /  aferen
Berperan dalam menyalurkan rangsang / impuls dari reseptor ke saraf pusat
Sel saraf
2.  Neuron motorik / eferen
Berperan dalam menyalurkan impuls dari saraf pusat ke efektor

3. Interneuron
Berperan dalam menghubungkan neuron sensorik dengan neuron motorik
Macam interneuron:
a. Neuron adjustor 
Berperan menghubungkan neuron sensorik dengan neuron motorik di otak
b. Neuron konektor
Berperan menghubungkan neuron sensorik dengan neuron motorik di sumsum tulang belakang

Minggu, 15 Mei 2016

PTERIDOPHYTA

Pteridophyta familiar dengan sebutan tumbuhan paku

Ciri -ciri pteridophyta :

  1. Multiseluler
  2. Eukariotik
  3. Berklorofil (bersifat fotoautotrof)
  4. Mempunyai akar, batang dan daun sejati (termasuk kormophyta berspora)
  5. Akar serabut
  6. Mempunyai berkas pembuluh (termasuk tracheophyta)
  7. Daun muda menggulung
  8. Macam daun : sporofil (untuk pembentukan spora) & tropofil (untuk fotosintesis)
  9. Habitat di tempat lembab


Klasifikasi :
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dikelompokkan menjadi :

  1. Homospor /Isospora
menghasilkan spora dengan bentuk, ukuran dan jenis yg sama
contoh : Lycopodium .sp (paku kawat)

2. Heterospor
menghasilkan spora dengan bentuk, ukuran dan jenis yg berbeda
contoh : Marsilea crenata (semanggi), Selaginella .sp
Selaginella .sp

3. Paku peralihan
menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama tetapi jenis berbeda
contoh : Equisetum debile (paku ekor kuda)


Berdasarkan struktur tubuh, tumbuhan paku dapat dikelompokkan menjadi :

1. Lycopodinae
Daun mirip rambut atau sisik dan batang mirip kawat
contoh : Lycopodium .sp dan Selaginella .sp

2. Filicinae
Daun lebih besar dan menyirip
Memiliki sorus di bawah permukaan daun
contoh :
Marsilea crenata

Adiantum cuneatum (suplir)



Azolla pinnata



3. Psilopitinae
Merupakan tumbuhan paku yang paling primitif
contoh : Psilotum nodum

4. Equisetinae
Daun mirip sisik
Batang berongga dan berbuku-buku
contoh : Equisetum debile

Reproduksi tumbuhan paku :
1. Secara generatif melalui fertilisasi
2. Secara vegetatif :
    a. Membentuk spora
        Contoh : Adiantum cuneatum
    b. Membentuk kuncup tunas
        Contoh : Asplenium viviparum
    c. Membentuk tunas ujung daun
        Contoh : Asplenium pentifidum
    d. Membentuk umbi batang
        Contoh : Marsilea crenata
    e. Fragmentasi
        Contoh: Dryopteris rigida
     f. Membentuk tunas akar
        Contoh : Platycerium .sp

Metagenesis tumbuhan paku :




Peranan tumbuhan paku :
1. Sebagai produsen dalam ekosistem
2. Sebagai bahan sayur : Marsilea crenata (semanggi)
3. Sebagai pupuk : Azolla pinnata
4. Sebagai tanaman hias : Asplenium nidus (suplir), Platycerium bifurcatum (paku tanduk rusa)
5. Sebagai obat : Lycopodium clavatum



Jumat, 13 Mei 2016

PERTAHANAN TUBUH OLEH LEUKOSIT




Jumlah leukosit normal dalam darah sebanyak 4.000 - 13.000 sel /mm kubik darah
Leukosit / sel darah putih dapat dibedakan menjadi 2 kelompok :

1. GRANULOSIT
Merupakan sel darah putih yang               mengandung granula
Macam leukosit granulosit :

a. BASOFIL
Jumlah : 0,5% s/d 1% dari jumlah leukosit
Fungsi  : menghasilkan histamin yang menyebabkan reaksi inflamasi (pembengkakan)
Mempunyai zat antibeku (heparin) yang berfungsi mencegah terjadinya pembekuan darah di dalam pembuluh darah


b. NEUTROFIL
Jumlah : 60% s/d 70% dari jumlah leukosit
Fungsi  : fagositosis
Masa hidup hanya beberapa hari
c. EOSINOFIL
Jumlah : sekitar 2,3% dari jumlah leukosit
Fungsi  : berperan dalam reaksi alergi
2. AGRANULOSIT
Tidak mengandung granula
Macam : 

a. LIMFOSIT
Jumlah : 20% s/d 30% dari jumlah leukosit
Macam : 
1.Sel T (limfosit T)
Dihasilkan di dalam jaringan limpha
Tempat pematangan (pengaktivasian) di kelenjar timus
Macam : 
* Sel T helper (CD 4 /Sel T 4) 
Fungsi : merangsang limfosit B dan meningkatkan hipersensitivitas
*Sel T killer / sitotoksin (CTLS)
Fungsi : menghancurkan sel transplantasi, sel tumor, sel terinfeksi viru/jamur/bakteri
*Sel T memori 
Fungsi : menyimpan informasi pemaparan antigen
*Sel T suspressor (CD8 / sel T 8)
Fungsi : mengendalikan unsur kekebalan tubuh yang lain sehingga tidak menyerang jaringan normal

2. Sel B (limfosit B)
Dihasilkan di sumsum tulang dan diaktivasi dalam limpa bila ada antigen
Macam : 
*Sel B plasma
Fungsi : produksi antibodi
*Sel B memori
Fungsi : menyimpan informasi pemaparan antigen
* Sel B pembelah
Fungsi : menghasilkan sel-sel B plasma

Senin, 27 April 2015

MACAM KEANEKARAGAMAN HAYATI

Keanekaragaman hayati dapat dibedakan menjadi 3 tingkatan :
1. Keanekaragaman hayati tingkat gen
Merupakan keanekaragaman individu-individu dalam satu spesies yang disebabkan karena perbedaan gen
Ciri : spesies/jenis sama
          gen atau varietas berbeda
Contoh :
a. Padi (Oryza sativa) rojolele, padi atomita, padi IR 64
b. Mangga (Mangifera indica) arum manis, mangga manalagi, mangga golek
c. Pisang (Musa paradisiaca) ambon, pisang kepok, pisang raja
d. Kelapa (Cocos nucifera) hijau, kelapa gading, kelapa kopyor

2. Keanekaragaman tingkat spesies/jenis
merupakan keanekaragaman individu-individu yang berbeda spesies tetapi masih mempunyai hubungan kekerabatan
Ciri : spesies/ jenis berbeda
          genus/ family/ ordo /class/                           divisi/filum sama
Contoh :
a. Jeruk bali, jeruk lemon, jeruk nipis
b. Jambu biji, jambu air, jambu monyet
c. Kelapa hijau, aren, siwalan, lontar
d. Kucing, anjing, harimau

3. Keanekaragaman tingkat ekosistem
merupakan keanekaragaman ekosistem-ekosistem yang ada di biosfer beserta vegetasi utamanya
contoh: gurun, hutan hujan tropis, tundra, taiga