1. Hifa (+) dan hifa (-) saling berdekata
2. Pada masing-masing ujung hifa yang berdekatan tumbuh bakal gametangium dengan inti haploid
3. Bakal gametangium berubah menjadi gametangium dengan banyak inti (heterokariotik)
4. Dinding gametangium pecah, inti (+) dan inti (-) bergabung menghasilkan zigospora yang berisi inti-inti diploid.
Diantara inti-inti diploid yang terbentuk hanya satu yang hidup, inti-inti yang lain akan mengalami degenerasi. Zigospora tumbuh, dindingnya menebal dan tampak berwarna hitam serta banyak mengandung bahan makanan cadangan. Zigospora selanjutnya mengalami fase istirahat yang cukup lama
5. Zigospora mengalami pembelahan reduksi / meiosis
6. Bila kondisi lingkungan mendukung zigospora akan tumbuh dan membentuk sporangium. Inti haploid akan membelah secara mitosis menjadi inti-inti spora yang terdapat di dalam sporangium. Spora yang dihasilkan berupa spora (+) dan spora (-)
7. Sporangium yang telah masak dindingnya pecah dan spora tersebar keluar
8. Spora yang jatuh pada substrat yang sesuai akan tumbuh menjadi hifa / miselium. Spora (+) tumbuh menjadi hifa/miselium (+) dan spora (-) tumbuh menjadi hifa (-)
9. Setiap hifa / miselium dapat berkembang biak secara aseksual dengan membentuk sporangium pada setiap ujung hifanya. Sporangium dari hifa (+) menghasilkan spora (+) dan sporangium dari hifa (-) menghasilkan spora (-)
Referensi :
www.science-biologi.blogspot.com
www.alkafyuone.wordpress.com
www.alkafyuone.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar